-->

Tips Menyimpan dan Mengolah Tempe Busuk (Tempe Semangit)

Tips Menyimpan dan Mengolah Tempe Busuk (Tempe Semangit)

Ladies, untuk kamu yang tinggal di Jawa Timur khususnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan tempe semangit. Ya, tempe semangit lebih dikenal dengan nama "tempe busuk" atau "tempe bosok".

Setelah empat atau lima hari, umumnya tempe akan mengeluarkan jamur dan teksturnya berubah. Ini karena tempe mengalami fermentasi sehingga terlalu 'matang'. Tetapi jika kamu menyimpan tempe yang seperti ini, jangan dibuang lho. Justru tempe semangit ini sangat nikmat diolah menjadi berbagai makanan khas Indonesia.
Bagaimana cara membuat tempe biasa menjadi tempe semangit?
Simpan tempe dalam suhu ruangan selama satu atau dua hari. Periode ini cukup untuk membuat tempe busuk yang teksturnya masih padat dan aromanya masih bisa ditolerir. Tetapi jika kamu menyukai tempe semangit yang lebih menyengat, simpan selama empat hingga lima hari di suhu ruang.

Ciri-ciri tempe semangit yang masih enak dikonsumsi
Tempe yang masih baru memiliki serabut putih dengan biji kedelai yang padat dan menyatu. Tidak ada aroma menyengat pada tempe masih baru.

Sedangkan tempe semangit warnanya mulai kecoklatan. Teksturnya juga semakin lama akan semakin lembek. Yang paling kentara adalah aromanya yang menyengat.

Meski tempe semangit ini busuk, tetap aman dikonsumsi kok. Asalkan tidak berair dan aroma menyengatnya makin tajam.

Apa saja olahan tempe semangit yang enak?
Tempe semangit bisa diolah menjadi berbagai panganan lezat ala Nusantara. Di Malang, tempe semangit biasanya dibuat menjadi mendhol. Sementara itu, di daerah Kediri atau Blitar, tempe semangit paling favorit dimasak menjadi sambal tumpang.

Ingin yang lebih simpel? Goreng saja tempe semangit hingga kering, kemudian tumbuk bersama cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih dan sedikit teras. Santap bersama nasi. Enak banget!

Itu dia tips membuat, memilih dan mengolah tempe semangit. Punya cara mengolah tempe semangit lainnya? Share yuk
LihatTutupKomentar